Merdekakan Hati
Oleh : Muhbib Abdul Wahab
Ada sebuah pepatah Arab yang
sarat motivasi “ tidak ada yang paling berharga dalam hidup ini selain kemerdekaan.”
Kemerdekaan memang sangat mahal dan bernilai karena untuk meraihnya dibutuhkan
perjuang dan pengorbanan, baik harta mauapun nyawa .
Musuh abadi kemerdekaan adalah
penjajahan, baik itu penjajahan fisik, mental, kedaulatan negara, maupun hati.
Penjajahan hati oleh nafsu dan setan merupakan penjajahan paling berbahaya
karena dapat menyesatkan manusia dari jalan dan agama Alloh yang benar.
Oleh karena itu kemerdekaan yang
paling berharga dan paling penting dalam hidup manusia adalah kemerdekaan hati.
Karena hati pangkal segala kebaikan dan keburukan. Hati itu sumber energi
ketaatan sekaligus kemaksiatan.
Dalam hal ini, Nabi SAW bersabda
, “ sesungguhnya dalam diri manusia itu terdapat segumpal daging. Jika daging
itu baik maka seluruh perilakunya akan baik, sebaliknya, jika ia buruk maka
seluruh perilaku menjadi buruk, ketahuilah bahwa segumpal daging itu adalah
hati
( HR. Muslim )
Sesungguhnya visi dan misi
profetik para nabi dan rasul adalah memerdekakan hari dari segala bentuk
penyakit dan penjajahan hati. Diantara manusia, ada yang hatinya berpenyakit
iri, dengki, dendam, suka mencuri, tamak dan korupsi. Sedangkan, jajahan hati
yang paling berbahaya adalah hati yang
bersikap dan berperilaku syirik pada Alloh. Hati yang diliputi syirik senantiasa
akan menjauhkan diri dari tauhidulloh (mengesakan Alloh). karena itulah, Alloh
mengutus para Nabi-Nya agar memerdekakan hati umat manusia dari segala bentuk
kemusyrikan, kemaksiatan, dan kemungkaran.
Kisah kemerdekaan hati
dinarasikan Al-quran dengan indah melalui sebuah dialog Nabi Ibrahim AS. Dengan
fenomena alam raya ketika berupaya mencari Tuhan, sehingga akhirnya beliau
menemukan tauhid sejati ( QS. Al An’am 75 – 78)
Sumber : Koran Republika
No comments:
Post a Comment